Terkini  Popular    Mula Topik

Kisah Guru Dengan Muridnya

2005-09-28 08:10:59
Oleh
ajay

apa kabar semua....
sama-sama kita baca dan kita ambil perhatian dan kita sampaikan pada yang tak baca.....

kisah guru dengan muridnya

Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan
sesuatu kepada
murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya.
Di tangan kirinya ada
kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu
berkata, "Saya ada satu
permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada
kapur, di tangan kanan
ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka
berserulah "Kapur!", jika
saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru
berganti-gantian
mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin
lama semakin cepat.
Beberapa saat kemudian guru kembali berkata,

"Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur,
maka sebutlah
"Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka
katakanlah "Kapur!". Dan
diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi
keliru dan kekok, dan
sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun,
mereka sudah biasa dan
tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan
berhenti.

Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.
"Murid-murid, begitulah kita
umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil
itu bathil. Kita begitu
jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh
kita memaksakan kepada
kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu,
dari yang haq menjadi
bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan
sukar bagi kita menerima
hal tersebut, tapi kerana terus *** dengan cara-cara
menarik oleh mereka,
akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal
itu. Dan anda mulai
dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah
berhenti membalik dan
menukar nilai dan ketika.

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi
sesuatu yang pelik, Zina
tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal
yang lumrah, tanpa
rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan
dan trend, hiburan
yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib
adalah biasa,
materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain
lain." "Semuanya
sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit
demi sedikit menerimanya
tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan.
Paham?" tanya Guru kepada
murid-muridnya. "Paham cikgu... "

"Baik permainan kedua... " begitu Guru melanjutkan.

"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah
karpet. Sekarang anda
berdiri diluar karpet. Permainannya adalah,
bagaimana caranya mengambil
Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"

Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba
alternatif dengan tongkat,dan
lain-lain.

Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya
karpet, dan ia ambil
Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak
karpet."Murid-murid, begitulah
ummat Islam dan musuh-musuhnya... Musuh-musuh Islam
tidak akan
memijak-mijak anda dengan terang-terang... Kerana
tentu anda akan
menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan
rela kalau Islam dihina
dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda
perlahan-lahan dari
pinggir, sehingga anda tidak sadar.

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka
dibina tapak yang
kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka
bangunlah aqidah yang kuat.
Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah
kalau dimulai dgn
tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan
dikeluarkan dulu,

kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu
persatu, baru rumah
dihancurkan... "

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia
tidak akan menghentam
terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan
meletihkan anda. Mulai dari
perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain,
sehingga meskipun anda
muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam
dan mengikuti cara yang
mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini
semua adalah fenomena
Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang
dijalankan oleh musuh
musuh kita... "

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang
memijak-mijak cikgu?" tanya
murid- murid.

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang,
misalnya Perang
Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang
tidak lagi." "Begitulah
Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak
akan sedar, akhirnya
hancur. Tapi kalau diserang serentak
terang-terangan, mereka

akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar".

"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali
ini, dan mari kita
berdoa dahulu sebelum pulang... " Matahari bersinar
terik takala anak-anak
itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan
pikiran masing-masing
di kepalanya...

RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..

TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..MOGA ALLAH
MEMBERI TAUFIQ DAN
HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA
SAMA2 SEDAR BAHAWA
AGAMA,BANGSA DAN TANAHAIR KITA SEMAKIN TERANCAM!

UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN WANG RINGGIT,
DILALAIKAN DENGAN
KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA
HILANG MARUAH DAN HARGA
DIRI!!

JUSTERU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG TERMAMPU
BERSAMA2..USAH HANYA BILA
SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA
DINEGARA2 LAINNYA, BARU
KESEDARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT
TAPI KITA SUDAH
TERLEWAT UTK MERUBAH DAN MEMBAIKI KEROSAKAN YG
DIALAMI.

YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM…AMIIINN
MaNuSia aKaN BeRJaYa SeLaGiMaNa Dia LeTaKKan DiRiNYe DaLaM aGaMa.

Diskusi

Komen anda
webmaster@mymasjid.net.my